Sebenarnya kecil sekali kemungkinan untuk dapat menjadikan bahasa
Indonesia menjadi bahasa Internasional, tetapi sebagai warga negara yang cinta
akan tanah air seharusnya memiliki semangat yang tinggi untuk memperjuangkan
agar bahasa indonesia dapat menjadi bahasa internasional. Bukan hanya dengan
sebuah obrolan atau wacana semata di dalam acara-acara di tv ataupun dalam
talkshow, tetapi dengan langkah langkah nyata.
Indonesia mempunyai kesamaan rumpun bahasa dengan beberapa negara di asia
tenggara, contohnya dengan malaysia sama-sama menggunakan unsur melayu. Dengan
tidak berkecil hati, sebenarnya tidak mudah untuk menjadikan bahasa Indonesia
menjadi bahasa internasional, tetapi semua kemungkinan masih bisa dilakukan
untuk membuat bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
Indonesia memiliki penduduk yang tersebar ke beberapa negara didunia,
hanya tetap saja penduduk Indonesia lah yang mempelajari bahasa asing bukan
penduduk asing yang mempelajari bahasa Indonesia, itu salah satu faktor kecil
yang mempersulit untuk bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional.
Hal-hal kecil dapat dilakukan untuk mewujudkan itu, tidak mesti dari
pemerintah atau pun instansi-instansi resmi. Mulai dari diri sendiri, kelompok,
ataupun organisasi organisasi swasta.
Untuk tingkat Asia khususnya Asia Tenggara, sebenarnya tidak begitu sulit
untuk memperkenalkan bahasa Indonesia di negara-negara Asean. Contohnya
Thailand, di negara tersebut sudah ada warga negara Thailand yang bisa
berbahasa Indonesia walaupun masih sebagian kecil. Warga negara Thailand
biasanya menggunakan bahasa Indonesia pada saat melakukan transaksi jual beli
dengan warga Indonesia baik sebagai turis ataupun warga negara Indonesia yang
menetap di Thailand.
Berbagai kendala muncul setiap perbincangan mengenai usaha untuk dapat
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional. Berbagai aspek
mengemukakan pendapatnya tentang pembicaraan ini. Setiap tujuan pasti memiliki
hambatan, mulai dari dalam diri sampai yang bersangkutan negara. Mengambil
masalah terkecil dari dalam diri seseorang pun masih banyak yang harus di
benahi dalam berbahasa, terutama bahasa Indonesia.
Berbicara mengenai bahasa Indonesia,
tidak lepas dari peran bahasa Indonesia itu sendiri di dalam penggunaanya dalam
kehidupan sehari-hari pada masyarakat. Mengingat Negara Indonesia terdiri dari
beberapa suku yang pada dasarnya dari setiap suku di Negara kita mempunyai
ragam bahasanya sendiri. Contohnya saja seperti suku Madura, mereka berkomunikasi
dengan bahasa mereka sendiri dalam kesehariannya. Begitu juga dengan suku-suku
yang lain yang tersebar diseluruh pelosok negeri ini, Mereka menggunakan bahasa
mereka masing-masing dalam komunikasi mereka setiap harinya, lalu pertanyaannya
dimana peran bahasa Indonesia di tengah masyarakat Indonesia saat ini?.
Jawabannya adalah ada pada diri kita sendiri, sejauh mana usaha kita
melestarikan bahasa Indonesia itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
peran bahasa Indonesia itu tampak dalam setiap sendi komunikasi masyarakat kita
ini.
Belakangan ini banyak sekali ditemukan
bahasa-bahasa baru yang muncul dari remaja-remaja Indonesia dalam berbahasa
Indonesia yang terkadang tidak ada dalam aturan berbahasa yang baik, atau pada
masa kini sering juga disebut dengan bahasa gaul. Bahasa
seperti ini tidak semua orang bisa mengerti dan faham dengan bahasa tersebut
kecuali orang-orang yang memang sudah mengerti atau bahkan yang menciptakan
bahasa-bahasa tersebut.
Contoh kecilnya adalah ketika mendapat
kiriman pesan singkat (sms) dari handphone teman, untuk mengucapkan “selamat
pagi” saja hanya menuliskan kata-kata “met Pgi” dan ketika bertanya sedang berada
dimana, yang seharusnya dijawab “aku sedang di perjalanan” hanya ditulis dengan
kata-kata “Q gi di jLn”. Bahkan ketika membuka media social
network seperti facebook dan twitter yang banyak digunakan oleh para pemuda dan
pemudi di Negara kita ini, kita akan banyak menemukan bahasa-bahasa yang tidak
bisa dimengerti langsung oleh orang banyak. Bahkan guru bahasa Indonesia
sekalipun. Contoh kecilnya ketika ada anak update setatus di facebook “Ciyuuus? Miapa??? macacieeh” pasti tidak
semua orang akan mengerti apa yang dimaksud orang itu dalam tulisan tersebut,
meskipun kalau di tulis dengan bahasa Indonesia yang benar redaksinya adalah “serius?
Demi apa? Masa sih” yang mana semua orang pasti akan faham dan tahu tentang
arti dari kata-kata tersebut. Tapi kenyataannya berbeda, tulisan-tulisan
semacam itu yang dikenal orang dengan tulisan alay banyak digunakan
dalam ragam komunikasi pemuda zaman sekarang, mulai dari sms, facebook,
twitter
dan media social
network
lainnya.
Sangat ironis memang, para pemuda
zaman sekarang seolah sudah tidak berminat lagi untuk menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, yang mana pada dasarnya adalah bahasa nasional
Negara kita ini. Rasa nasionalis memang harus kita pupukan sedini mungkin
terhadap generasi kita, terutama dalam masalah bahasa, karena belakangan banyak
bahasa-bahasa yang dibuat-buat yang tidak jelas apa tujuannya. Contoh kecilnya
yang lagi marak sekarang adalah bahasa-bahasa alay.
Sebenarnya pada dasarnya bahasa alay
adalah bahasa Indonesia, namun banyak yang dirubah baik dari segi pengucapan
dan tulisannya. Yang paling mencolok memang dalam segi tulisannya, seperti kata
“tidak” ditulis dengan “Gag”, ” semangat” ditulis dengan “CemungUdh..” dan
banyak lagi yang lainnya. Hal ini sebenarnya kalau dipikir tidak ada gunanya,
bahkan akan membuat jati diri bahasa Indonesia itu sendiri semakin semu dan
tidak jelas. Beda dengan bahasa daerah, bahasa alay lebih kepada
bahasa yang dibuat-dibuat dan tidak jelas dari segi aturan ejaan dan
tulisannya. Kalau bahasa daerah jelas dalam aturan dan ejaannya, karena setiap
bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Madura, Batak dan yang lainnya mempunyai
aturan sendiri dalam ejaan dan tulisannya.
Hal yang paling mudah untuk
melestarikan bahasa Indonesia saat ini adalah dengan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari, terutama dalam berkomunikasi lewat internet. Didukung
lagi dengan piranti-piranti canggih dengan berbagai model seperti handphone,
smartphone, bahkan komputer canggih dalam bentuk tablet yang mudah di bawa
kemana saja dan menyediakan koneksi internet yang canggih.
Globalisasi dan Ilmu Pengetahuan
(IPTEK). Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan akan berdampak pula pada perkembangan dan
pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan
budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa
Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas,
baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah
baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan
demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa
Indonesia, yang dalam itu sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan
sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu.
Media sosial memegang peranan penting
dalam kemajuan dan perkembangan suatu Negara. Semakin baik media sosial
tersebut menyampaikan informasi-informasinya ke masyarakat, semakin baik pula
bagi pertumbuhan Negara tersebut. Hal ini dikarenakan masyarakat merupakan
komponen utama bagi kemajuan dan perkembangan suatu Negara. Sehingga apabila
media sosial yang bersangkutan memberikan informasi yang postif dikalangan
masyarakat tersebut, maka masyarakat di Negara tersebut akan memiliki pemikiran
yang positif dalam kehidupan bermasyarakatnya dan akan terbentuklah suatu
sistem pemerintahan yang positif pula, dimana masyarakat memiliki kepercayaan
yang tinggi kepada pemerintahnya.
Sekarang banyak jejaring sosial yang
digunakan oleh remaja-remaja di Indonesia, diantaranya Facebook,
twitter,
whatsapp, line, instagram, tumbler, blogspot
dan banyak lagi yang lainnya, atau bahkan lewat Sms. Hal ini bisa menjadi
mediator yang cukup bisa menarik banyak orang untuk melestarikan bahasa
Indonesia. Caranya dengan menulis baik pesan, update status dan posting
tulisan dengan menngunakan tulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak
harus sesuai dengan aturan baku persis, minimal bisa kita mulai dengan tidak
mengubah redaksi ataupun tulisan hurufnya.
Penduduk Indonesia sendiri menjadi
penduduk yang paling banyak menggunakan sosial media seperti facebook, twitter
dan masih banyak lagi. Sedangkan sosial media dapat menghubungkan berbagai
negara yang ada di dunia. Lintas bahasa, suku, agama, ras sampai ideologi.
Sebenarnya dengan keadaan sepertin ini bisa dimanfaat untuk menyebar-luaskan
dan memperkenalkan bahasa Indonesia ke dunia.
Memang tidak semudah membalikkan
telapak tangan, tapi setidaknya masih ada harapan untuk bisa mewujudkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa internasional. Mungkin hal kecil hanya dengan berteman
dengan satu orang asing yang berasal dari negara di Eropa didalam facebook bisa
mempermudah berkomunikasi walaupun berbeda negara. Awali dengan sekedar
perkenalan dan pertemanan, memungkinkan untuk dapat mengenalkan bahasa
Indonesia dengan budaya Indonesia pada teman tersebut. Berjuta-juta penduduk
Indonesia yang menggunakan jejaring sosial mungkin dapat bermanfaat jia semua
melakukan hal tadi.
Twitter, tidak berbeda jauh dengan
facebook. Indonesia menjadi negara yang penduduknya paling banyak menggunakan
jejaring sosial twitter. Penduduk Indonesia banyak yang berteman denganwarga
asing melalui twitter. Hal yang di sayangkan mereka hanya ingin bergaul dengan
orang asing sekedar berteman atau hanya ingin dianggap keren. Para pengguna
twitter dari Indonesia sendiri belum mengetahui sebenarnya sosial media ini
juga dapat membawa indonesia ke arah yang lebih maju.
Indonesia dapat memperkenalkan budaya
terutama bahasa melalui sosial media twitter. Hal terkecil dengan menggunakan
status berbahasa indonesia yang baik dan benar dapat dilihat oleh beribu-ribu
orang yag ada di dunia. Indonesia merupakan negara yang warganya paling banyak
menggunakan sosial media twitter, jika semua orang yang menggunakan twitter di
Indonesia memperkenalkan bahasa Indonesia melalui status dan tweet mereka, itu
berpengaruh bagi perkembangan bahasa Indonesia di dunia.
Sms atau pesan
singkat, juga sering digunakan oleh masyarakat terutama di Indonesia,
sebenarnya sms tidak terlalu berpengaruh bagi pengenalan bahasa Indonesia
terhadap dunia. Tetapi setidaknya untuk membiasakan diri menggunakan bahasa
Indoesia yang baik dan benar baik lisan maupun tulisan. Hal ini menanamkan
kebiasaan dalam melestarikan bahasa tanah air yaitu bahasa Indonesia sebagai
ciri khas dari bangsa Indonesia.
Tidak semua
negara di dunia ini memiliki bahasa nasional, banyak dari negara-negara di
dunia mengambil bahasa nasional menurut sejarah penjajahan. Mereka terpengaruh
oleh bangsa yang menjajah negaranya pada saat penjajahan dan menjadikannya
sebagai bahasa nasional negara tersebut. Bahan ada negara yang tidak mempunyai
bahasa nasional karena memang sudah terpengaruh sejak jaman penjajahan.
Sebagai
masyarakat Indonesia seharusnya bangga dengan bahasa Indonesia. Karena bahasa
Indonesia, indonesia mempunyai ciri khas terutama dalam berbahasa. Tidak cukup hanya dengan merasa bangga saja,
sebaiknya bahasa tercinta ini dilestarikan dan diperkenalkan pada dunia.
sumber:
- http://media.kompasiana.com