Minggu, 07 Oktober 2012

Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional melalui Media Social Network

Sebenarnya kecil sekali kemungkinan untuk dapat menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional, tetapi sebagai warga negara yang cinta akan tanah air seharusnya memiliki semangat yang tinggi untuk memperjuangkan agar bahasa indonesia dapat menjadi bahasa internasional. Bukan hanya dengan sebuah obrolan atau wacana semata di dalam acara-acara di tv ataupun dalam talkshow, tetapi dengan langkah langkah nyata.
Indonesia mempunyai kesamaan rumpun bahasa dengan beberapa negara di asia tenggara, contohnya dengan malaysia sama-sama menggunakan unsur melayu. Dengan tidak berkecil hati, sebenarnya tidak mudah untuk menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, tetapi semua kemungkinan masih bisa dilakukan untuk membuat bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
Indonesia memiliki penduduk yang tersebar ke beberapa negara didunia, hanya tetap saja penduduk Indonesia lah yang mempelajari bahasa asing bukan penduduk asing yang mempelajari bahasa Indonesia, itu salah satu faktor kecil yang mempersulit untuk bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional.
Hal-hal kecil dapat dilakukan untuk mewujudkan itu, tidak mesti dari pemerintah atau pun instansi-instansi resmi. Mulai dari diri sendiri, kelompok, ataupun organisasi organisasi swasta.
Untuk tingkat Asia khususnya Asia Tenggara, sebenarnya tidak begitu sulit untuk memperkenalkan bahasa Indonesia di negara-negara Asean. Contohnya Thailand, di negara tersebut sudah ada warga negara Thailand yang bisa berbahasa Indonesia walaupun masih sebagian kecil. Warga negara Thailand biasanya menggunakan bahasa Indonesia pada saat melakukan transaksi jual beli dengan warga Indonesia baik sebagai turis ataupun warga negara Indonesia yang menetap di Thailand.
Berbagai kendala muncul setiap perbincangan mengenai usaha untuk dapat menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional. Berbagai aspek mengemukakan pendapatnya tentang pembicaraan ini. Setiap tujuan pasti memiliki hambatan, mulai dari dalam diri sampai yang bersangkutan negara. Mengambil masalah terkecil dari dalam diri seseorang pun masih banyak yang harus di benahi dalam berbahasa, terutama bahasa Indonesia.
Berbicara mengenai bahasa Indonesia, tidak lepas dari peran bahasa Indonesia itu sendiri di dalam penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat. Mengingat Negara Indonesia terdiri dari beberapa suku yang pada dasarnya dari setiap suku di Negara kita mempunyai ragam bahasanya sendiri. Contohnya saja seperti suku Madura, mereka berkomunikasi dengan bahasa mereka sendiri dalam kesehariannya. Begitu juga dengan suku-suku yang lain yang tersebar diseluruh pelosok negeri ini, Mereka menggunakan bahasa mereka masing-masing dalam komunikasi mereka setiap harinya, lalu pertanyaannya dimana peran bahasa Indonesia di tengah masyarakat Indonesia saat ini?. Jawabannya adalah ada pada diri kita sendiri, sejauh mana usaha kita melestarikan bahasa Indonesia itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga peran bahasa Indonesia itu tampak dalam setiap sendi komunikasi masyarakat kita ini.
Belakangan ini banyak sekali ditemukan bahasa-bahasa baru yang muncul dari remaja-remaja Indonesia dalam berbahasa Indonesia yang terkadang tidak ada dalam aturan berbahasa yang baik, atau pada masa kini sering juga disebut dengan bahasa gaul. Bahasa seperti ini tidak semua orang bisa mengerti dan faham dengan bahasa tersebut kecuali orang-orang yang memang sudah mengerti atau bahkan yang menciptakan bahasa-bahasa tersebut.
Contoh kecilnya adalah ketika mendapat kiriman pesan singkat (sms) dari handphone teman, untuk mengucapkan “selamat pagi” saja hanya menuliskan kata-kata “met Pgi” dan ketika bertanya sedang berada dimana, yang seharusnya dijawab “aku sedang di perjalanan” hanya ditulis dengan kata-kata “Q gi di jLn”. Bahkan ketika membuka media social network seperti facebook dan twitter yang banyak digunakan oleh para pemuda dan pemudi di Negara kita ini, kita akan banyak menemukan bahasa-bahasa yang tidak bisa dimengerti langsung oleh orang banyak. Bahkan guru bahasa Indonesia sekalipun. Contoh kecilnya ketika ada anak update setatus di facebook “Ciyuuus? Miapa??? macacieeh” pasti tidak semua orang akan mengerti apa yang dimaksud orang itu dalam tulisan tersebut, meskipun kalau di tulis dengan bahasa Indonesia yang benar redaksinya adalah “serius? Demi apa? Masa sih” yang mana semua orang pasti akan faham dan tahu tentang arti dari kata-kata tersebut. Tapi kenyataannya berbeda, tulisan-tulisan semacam itu yang dikenal orang dengan tulisan alay banyak digunakan dalam ragam komunikasi pemuda zaman sekarang, mulai dari sms, facebook, twitter dan media social network lainnya.
Sangat ironis memang, para pemuda zaman sekarang seolah sudah tidak berminat lagi untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, yang mana pada dasarnya adalah bahasa nasional Negara kita ini. Rasa nasionalis memang harus kita pupukan sedini mungkin terhadap generasi kita, terutama dalam masalah bahasa, karena belakangan banyak bahasa-bahasa yang dibuat-buat yang tidak jelas apa tujuannya. Contoh kecilnya yang lagi marak sekarang adalah bahasa-bahasa alay.
Sebenarnya pada dasarnya bahasa alay adalah bahasa Indonesia, namun banyak yang dirubah baik dari segi pengucapan dan tulisannya. Yang paling mencolok memang dalam segi tulisannya, seperti kata “tidak” ditulis dengan “Gag”, ” semangat” ditulis dengan “CemungUdh..” dan banyak lagi yang lainnya. Hal ini sebenarnya kalau dipikir tidak ada gunanya, bahkan akan membuat jati diri bahasa Indonesia itu sendiri semakin semu dan tidak jelas. Beda dengan bahasa daerah, bahasa alay lebih kepada bahasa yang dibuat-dibuat dan tidak jelas dari segi aturan ejaan dan tulisannya. Kalau bahasa daerah jelas dalam aturan dan ejaannya, karena setiap bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Madura, Batak dan yang lainnya mempunyai aturan sendiri dalam ejaan dan tulisannya.
Hal yang paling mudah untuk melestarikan bahasa Indonesia saat ini adalah dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam berkomunikasi lewat internet. Didukung lagi dengan piranti-piranti canggih dengan berbagai model seperti handphone, smartphone, bahkan komputer canggih dalam bentuk tablet yang mudah di bawa kemana saja dan menyediakan koneksi internet yang canggih.
Globalisasi dan Ilmu Pengetahuan (IPTEK). Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan  akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi.  Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu.
Media sosial memegang peranan penting dalam kemajuan dan perkembangan suatu Negara. Semakin baik media sosial tersebut menyampaikan informasi-informasinya ke masyarakat, semakin baik pula bagi pertumbuhan Negara tersebut. Hal ini dikarenakan masyarakat merupakan komponen utama bagi kemajuan dan perkembangan suatu Negara. Sehingga apabila media sosial yang bersangkutan memberikan informasi yang postif dikalangan masyarakat tersebut, maka masyarakat di Negara tersebut akan memiliki pemikiran yang positif dalam kehidupan bermasyarakatnya dan akan terbentuklah suatu sistem pemerintahan yang positif pula, dimana masyarakat memiliki kepercayaan yang tinggi kepada pemerintahnya.
Sekarang banyak jejaring sosial yang digunakan oleh remaja-remaja di Indonesia, diantaranya Facebook, twitter, whatsapp, line, instagram, tumbler, blogspot dan banyak lagi yang lainnya, atau bahkan lewat Sms. Hal ini bisa menjadi mediator yang cukup bisa menarik banyak orang untuk melestarikan bahasa Indonesia. Caranya dengan menulis baik pesan, update status dan posting tulisan dengan menngunakan tulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak harus sesuai dengan aturan baku persis, minimal bisa kita mulai dengan tidak mengubah redaksi ataupun tulisan hurufnya.
Penduduk Indonesia sendiri menjadi penduduk yang paling banyak menggunakan sosial media seperti facebook, twitter dan masih banyak lagi. Sedangkan sosial media dapat menghubungkan berbagai negara yang ada di dunia. Lintas bahasa, suku, agama, ras sampai ideologi. Sebenarnya dengan keadaan sepertin ini bisa dimanfaat untuk menyebar-luaskan dan memperkenalkan bahasa Indonesia ke dunia.
Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi setidaknya masih ada harapan untuk bisa mewujudkan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Mungkin hal kecil hanya dengan berteman dengan satu orang asing yang berasal dari negara di Eropa didalam facebook bisa mempermudah berkomunikasi walaupun berbeda negara. Awali dengan sekedar perkenalan dan pertemanan, memungkinkan untuk dapat mengenalkan bahasa Indonesia dengan budaya Indonesia pada teman tersebut. Berjuta-juta penduduk Indonesia yang menggunakan jejaring sosial mungkin dapat bermanfaat jia semua melakukan hal tadi.
Twitter, tidak berbeda jauh dengan facebook. Indonesia menjadi negara yang penduduknya paling banyak menggunakan jejaring sosial twitter. Penduduk Indonesia banyak yang berteman denganwarga asing melalui twitter. Hal yang di sayangkan mereka hanya ingin bergaul dengan orang asing sekedar berteman atau hanya ingin dianggap keren. Para pengguna twitter dari Indonesia sendiri belum mengetahui sebenarnya sosial media ini juga dapat membawa indonesia ke arah yang lebih maju.
Indonesia dapat memperkenalkan budaya terutama bahasa melalui sosial media twitter. Hal terkecil dengan menggunakan status berbahasa indonesia yang baik dan benar dapat dilihat oleh beribu-ribu orang yag ada di dunia. Indonesia merupakan negara yang warganya paling banyak menggunakan sosial media twitter, jika semua orang yang menggunakan twitter di Indonesia memperkenalkan bahasa Indonesia melalui status dan tweet mereka, itu berpengaruh bagi perkembangan bahasa Indonesia di dunia. 
      Sms atau pesan singkat, juga sering digunakan oleh masyarakat terutama di Indonesia, sebenarnya sms tidak terlalu berpengaruh bagi pengenalan bahasa Indonesia terhadap dunia. Tetapi setidaknya untuk membiasakan diri menggunakan bahasa Indoesia yang baik dan benar baik lisan maupun tulisan. Hal ini menanamkan kebiasaan dalam melestarikan bahasa tanah air yaitu bahasa Indonesia sebagai ciri khas dari bangsa Indonesia.
         Tidak semua negara di dunia ini memiliki bahasa nasional, banyak dari negara-negara di dunia mengambil bahasa nasional menurut sejarah penjajahan. Mereka terpengaruh oleh bangsa yang menjajah negaranya pada saat penjajahan dan menjadikannya sebagai bahasa nasional negara tersebut. Bahan ada negara yang tidak mempunyai bahasa nasional karena memang sudah terpengaruh sejak jaman penjajahan.
       Sebagai masyarakat Indonesia seharusnya bangga dengan bahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia, indonesia mempunyai ciri khas terutama dalam berbahasa.  Tidak cukup hanya dengan merasa bangga saja, sebaiknya bahasa tercinta ini dilestarikan dan diperkenalkan pada dunia.

 sumber:  
- http://media.kompasiana.com

Sabtu, 06 Oktober 2012

Peranan Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari


Sebelum membahas peranan bahasa indonesia ada baiknya mengetahui pengertian dari bahasa, secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Sebagaimana yang telah diketahui, bahwa bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau sarana untuk menyampaikan informasi. Tetapi pada dasarnya bahasa lebih dari sekedar alat menyampaikan informasi atau mengutarakan pikiran dan perasaan, adapun fungsi lain dari bahasa adalah :
a.    Untuk tujuan praktis : mengadakan hubungan alam pergaulan sehari-hari
b.  Untuk tujuan artistik : manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
c.       Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, diluar pengetahuan kebahasaan.
d.   Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia,  kebudayaan dan adat istiadat serta perkembangan bahasa itu sendiri.
“KAMI POETRA POETRI BANGSA INDONESIA MENJOENJENG BAHASA PERSATUAN BAHASA INDONSIA” kalimat diatas merupakan penggalan dari sumpah pemuda yang dicetuskan pada tanggal 27 oktober 1928. Dicetuskannya sumpah pemuda tersebut merupakan awal dijadikannya bahasa indonesia sebagai bahasa negara. Hingga saat ini tentu saja bahasa Indonesia memiliki fungsi dan peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal  ini berarti juga bahwa bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang diberikan. Manusia tidaklah lepas dari peran bahasa, begitu pula rakyat indonesia terhadap bahasa Indonesia. Bahasa indonesia setidaknya memiliki dua peranan yang masing-masing peranan memiliki fungsi.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90 persen warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya.
Pada dasarnya seluruh kegiatan manusia akan sangat berkaitan erat dengan bahasa. Bahasa tidak hanya dapat digunakan dalam bentuk lisan, tapi juga dapat digunakan dalam bentuk tulisan. Ilmu filsafat juga tidak lepas dari penggunaan bahasa, banyak filsafah yang justru mengawali pemikirannya dari problem bahasa. Tentunya bahasa disini bukan berarti sekedar mempelajari tata gramatikal bahasa ataupun bahasa asing, melainkan bagaimana pengertian seseorang dapat terpengaruh hanya dari penggunaan kata-kata atau pemikiran.
Peran bahasa sebagai bahasa negara yang artinya bahasa indonesia sebagai bahasa pengantar dalam acara-acara formal seperti sidang MPR, sekolah, kuliah, pekerjaan , dan lain-lain. Fungsi bahasa sebagai bahasa lainnya adalah bahasa Indonesia sebagai alat penghubung tingkat nasional dan sebagai alat pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi. Peran bahasa Indonesia yang kedua adalah sebagai bahasa nasional yaitu sebagai lambang kebanggaan bangsa, rakyat Indonesia patut bangga terhadap bahasa Indonesia, karena tidak semua negara didunia ini yang memiliki bahasa nasional. Fungsi lainnya adalah bahasa indonesia sebagai identitas bangsa dan sebagai alat pemersatu dan penghubung antar daerah, hal tersebut dikarenakan negara indonesiaterdiri dari berbagai jenis ras, agama, suka bangsa dan bahasa yang berbeda disetiap daerah di indonesia, dengan bahasa Indonesia maka setiap warga dari seluruh daerah di indonesia dapat berkomunikasi dengan baik.
Ada beberapa poin yang dapat dikaitkan dengan bahasa. Antara lain:
a.     Akal, yang sangat erat dengan logika
b.     Makna dan intepretasi, yang merupakan bagian yang sudah melekat dengan bahasa.
c.     Konvensi, karena tanpa konvesi bahasa tidak akan ada artinya karena tidak dapat dimengerti oleh semua orang.
d.     Dimensi bahasa obyektif, dapat dimengerti oleh semua untuk mengatasi ruang yang bersifat universal dan ilmiah.
e.      Intertekstualitas, bagaimana teks-teks lain saling mempengaruhi pemahaman seseorang.

Ada kalanya sebuah teks atau percakapan akan menggunakan kode penyampaian. Misalnya dalam puisi dan pada saat politikus-politikus yang menggunakan kiasan ketika berpidato ataupun menjawab pertanyaan. Dari banyaknya peran bahasa, dapat dilihat bahwa mengerti bahasa bukanlah hal yang mudah. Harus ada kekritisan dalam menerjemahkan sebuah pesan, inilah pentingnya pera intepretasi. Tanpa intepretasi, tentunya semua akan mengalir dengan datar. Sebuah puisi akan terdengar tidak menarik apabila sama dengan percakaan sehari-hari. Justru simbol-simbol yang ada semakin memperindah penggunaan bahasa.
Dari sinilah kemudian dapat mencoba menganalisa sebuah teks atau tanda dengan aliran-aliran yang berkembang dari filsafat bahasa. Sesungguhnya pengertian bahasa indonesia yang baik dan benar bukan berarti menggunakan bahasa resmi dimanapun melainkan bahasa yang penggunaannya tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Sementara bahasa yang benar adalah bahasa konsisten menerapkan kaidah bahasa EYD. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah kesadaran akan pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang memudahkan komunikasi antar sesama, tidak perlu canggung untuk untuk menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari namun tentu saja harus menjaga kearifan bahasa lokal.
Didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Didalam hubungan ini bahasa Indonesia adalah satu – satunya alat yang memungkinkan untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga Indonesia memikili ciri – ciri dan identitasnya sendiri yang dapat membedakannya dari kebudayaan daerah atau negara lain. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai – nilai sosial budaya nasional kita. Disamping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula bertambah besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa. media massa cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audio visual harus memakai bahasa Indonesia. Media massa menjadi tumpuan untuk dapat menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Bahasa memiliki peranan dan fungsi bahasa tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri,  sebagai alat komunikasi, sebagai alat integrasi dan beradaptasi social dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat melakukan control sosial.
1.            Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri

Pada awalnya bahasa di gunakan pada anak hanya untuk mengekspresikan diri atau perasaannya pada sasaran yang tepat dan sasaran awa nya adalah ayah-ibu nya. Namun seiring perkembangan semua itu telah berubah seiring menjadi dewasanya seseorang. Ketika sudah dewasa maka seseorang akan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi dengan sesama. Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, pemakai bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Contoh bahasa untuk mengekspresikan diri yaitu seorang penulis yang mengekspresikan dirinya melalui sebuah tulisan yang dia buat, ada pun seorang pelukis yang mengekspresikan dirinya melalui sebuah hasil karya lukisan.
Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaannya.
Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :
- agar menarik perhatian orang lain terhadap kita
- keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi
Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri (Gorys Keraf, 1997 :4).
2.           Bahasa sebagai Alat Komunikasi

Komunikasi adalah tahapan lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi pun tidak akan sempurna jika orang yang menangkap komunikasi tidak mengerti apa yang sampaikan. Dengan komunikasi semua dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah di capai oleh nenek moyang dan dapat mengetahui apa saja yang akan dan dicapai oleh orang yang ada pada zaman sekarang ini.

Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi maka orag yang menyampaikankomunikasi ingin orang yang menerima komunikasi dapat mengerti dan dapat menerima gagasan . Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, semua dapat menunjukkan sudut pandangnya, pemahaman  atas suatu hal, asal usul bangsa dan negaranya, pendidikan, bahkan sifat. Bahasa menjadi cermin diri, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.

3.           Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial

Bahasa pun selain dapat menjadi salah satu kebudayaan, tapi juga memungkinan manusia untuk mempelajari dan memanfaatkan pengalaman manusia itu. Bahasa asing pada saat mempelajari bahasa asing, semua akan berusaha mempelajari bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, pada situasi apakah akan menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Bilamana  dalam berbahasa Indonesia boleh menegur orang dengan kata Kamu atau Saudara atau Bapak atau Anda? Bagi orang asing, pilihan kata itu penting agar ia diterima di dalam lingkungan pergaulan orang Indonesia. Jangan sampai ia menggunakan kata kamu untuk menyapa seorang pejabat. Demikian pula jika kita mempelajari bahasa asing. Jangan sampai kita salah menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.
4.           Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Bahasa pun dapat menjadi kontrol sosial yang sangat efektif . Kontrol sosial ini dapat di terapkan di diri sendiri maupun di lingkungan. Ceramah agama atau dakwah pun dapat di kategorikan sebagai alat kontrol sosial. Contoh fungsi bahasa sebagai alat control sosial adalah sebagai alat peredam marah yaitu dengan cara menulis dengan menulis maka amarah kita akan hilang secara dikit demi dikit dan masalah menjadi lebih terang.

Ragam Bahasa Indonesia
Selain penyampaian informasi atau ilmu pengetahuan dengan bahasa yang di pahami oleh pemakai informasi atau ilmu pengetahuan, maka di dalam penyampaiannya harus mengartikan struktur bahasa . Apabila struktur bahasa  yang digunakan tidak baik atau tidak sesuai kaidah bahasa yang berlaku, maka makna kalimat juga menjadi tidak jelas atau memunculkan makna amigo. Dengan demikian akan terjadi penafsiran yang berbeda.
Di Indonesia dapat ditemukan banyak daerah selain bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi Negara. Ragam bahasa yang bervariasi ini merupakan salah satu sejumlah dari variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Variasi ini mincul karena pemakaian bahasa memerlukan alat komuniksai yang sesuai dengan situasi dasn kondisi.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis dapat menyebabkan tidak telitinya berbahasa. Akibatnya,  kesulitan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa  bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu akan cenderung kaku. Bahkan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, diharuskan mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Selain berpengaruh dalam kehidupan, bahasa juga sangat berpegaruh dalam aspek Globalisasi dan Ilmu Pengetahuan (IPTEK). Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan  akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi.  Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo, 1993, 1995).



Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).

Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam bahasa yang digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern. Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten. Sedangkan bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakaiannnya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan pemikiran yang baik dan benar pula.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat membuat pergeseran pada bahasa Indonesia. Apalagi biasanya teknologi informasi (TI) banyak yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar pemrograman. Dalam penerapannya teknologi informasi jarang yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi. Ini menyebabkan peralihan dari bahasa Indonesia sebagai bahasa negara menjadi bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional. Dilihat dari realitas ini menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang positif dan negatif.

Dengan beberapa hal yang telah dipaparkan, sangat jelas sekali bahwa bahasa Indonesia sangat berperan dalam kehidupan dan memiliki peranan penting dalam beberapa aspek di negara bahkan di dunia.





sumber :
- nellahotosit.wordpress.com
- sikojek.blogetik.com
- reinemarie.wordpress.com
- marlinism.blogspot.com